Ketika Kelembutan Membuahkan Kejayaan
Oleh : Abul Fatih
Banyak orang, baik muslim maupun non
muslim mengakui bahwa Rasulullah SAW adalah teladan manusia dalam kesuksesan.
Tapi tak banyak yang mengetahui, bahwa salah satu rahasia kesuksesan beliau
adalah sikap lemah lembut yang beliau miliki.
Sebagai pengemban risalah suci, Nabi
Muhammad SAW selalu dihadapkan dengan peristiwa yang beraneka ragam. Mulai dari
percobaan pembunuhan hingga tingkah aneh umatnya lantaran kejahilan.. Tapi
semua peristiwa yang beliau alami selalu beliau hadapi dengan kelembutan.
Suatu ketika Rasulullah bersama para
sahabatnya sedang duduk di sebuah masjid. Mereka dikejutkan dengan kehadiran
orang asing dengan tingkah kurang menyenangkan. Seseorang berkebangsaan Badui
mendadak kencing di pojokan masjid.
Karuan saja, kelakuan orang Badui ini
membuat sahabat Nabi marah. Kata-kata bernada keras pun meluncur dari lidah
mereka. Para sahabat hendak mencegah air najis si Badui mengotori kesucian
masjid.
Menaggapi peristiwa ini, Rasulullah tetap tenang. Beliau justru melarang reaksi sahabatnya yang berlebihan itu dan membiarkan si Badui menuntaskan buang air kecilnya. Usai kencing, Nabi lantas memberi nasihat bijak kepada si Badui tentang fungsi dan etika memperlakukan masjid.
“Berdirilah, ambilkan seember air dan guyurlah air kencing tersebut,” tutur Nabi kepada para sahabat. Mereka kemudian bangkit dan melaksanakan perintah ini.
”Fa innama bu‘itstum muyassiriin
wa lam tub’atsu mu‘assirin. Sesungguhnya kalian diutus untuk memberi
kemudahan dan tidak diutus untuk membuat kesulitan,” pesan Nabi selanjutnya.
Sepenggal kisah ini sekali lagi
membuktikan derajat kemuliaan akhlak dan kelembutan Rasulullah SAW. Dalam
situasi yang sangat ganjil sekali pun, Rasulullah tetap menampilkan sisi
ketawadukan, berpandangan jernih, dan memecahkan persoalan dengan tanpa
memberatkan. Dan justru di sinilah, rahasia kejayaan beliau.
Komentar
Posting Komentar