Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Pria Ini Tinggalkan Gaji 30 Juta dan Fasilitas Mewah demi Shalat Jamaah

Gambar
Kisah ini disadur dari : http://kisahikmah.com/demi-shalat-jamaah/ Pekerjaannya sudah mapan; accounting di sebuah perusahaan Jepang di Jakarta. Gajinya juga sangat menggiurkan; 30 juta per bulan. Belum lagi sejumlah fasilitas mewah yang ia terima. Namun, semua itu tidak membuat Mifta bahagia. Ia gelisah. Sebab di perusahaan itu, ia tidak bisa shalat jamaah. Mifta pun memilih resign . Ia tinggalkan pekerjaan mapan itu dan beralih menjadi sales motor. “Asal bisa shalat jamaah,” kata Mifta. Tiga bulan sudah Mifta tak lagi menjadi orang kantoran. Ia kini lebih sering di luar. Kulitnya yang semula putih bersih, kini mulai kecoklatan diterpa sinar matahari dan debu jalanan. Ia yang biasanya berdasi kini ke mana-mana pakai jaket kulit. Sebab dulu ia menggunakan mobil dinas dan sekarang hanya motor kendaraannya. Dan yang benar-benar ia rasa menjadi ujian, tiga bulan ini belum berhasil menjual satu motor pun. Hujan belum juga reda. Seperti mengerti gerimis hati

Hukum Imam yang tidak fasih bacaannya

Gambar
Oleh : Ust. Abul Fatih Pertanyaan      : Apakah hukumnya jika seseorang imam kedapatan membaca surat Al Quran tidak fasih padahal di dalamnya terdapat makmum yang mengetahui hukum tajwid dan tartil bacaan tersebut dengan baik, lalu bagaimana hukumnya si makmum tersebut?            Sohibul Fafa, Karawaci Tangerang Jawaban          :  Kata imam dalam bahasa Arab bermakna pemimpin. Sedangkan imam dalam konteks shalat merupakan sebutan bagi seseorang yang berada di barisan paling depan dari barisan para jamaah dan mimpin shalat berjamaah.       Dalam Islam, Allah selaku syari’ (pembuat syari’at) menaruh perhatian yang cukup besar terhadap penentuan imam dalam shalat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad dari Ibnu Mas’ud yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “yang paling berhak menjadi imam suatu kaum adalah yang paling pandai dalam membaca Al Quran. Jika mereka setara dalam bacaan Al Quran yang menjadi imam adalah yang paling mengerti tentang sunnah Nabi.

Ketika Kelembutan Membuahkan Kejayaan

Gambar
Oleh : Abul Fatih        Banyak orang, baik muslim maupun non muslim mengakui bahwa Rasulullah SAW adalah teladan manusia dalam kesuksesan. Tapi tak banyak yang mengetahui, bahwa salah satu rahasia kesuksesan beliau adalah sikap lemah lembut yang beliau miliki.       Sebagai pengemban risalah suci, Nabi Muhammad SAW selalu dihadapkan dengan peristiwa yang beraneka ragam. Mulai dari percobaan pembunuhan hingga tingkah aneh umatnya lantaran kejahilan.. Tapi semua peristiwa yang beliau alami selalu beliau hadapi dengan kelembutan.         Suatu ketika Rasulullah bersama para sahabatnya sedang duduk di sebuah masjid. Mereka dikejutkan dengan kehadiran orang asing dengan tingkah kurang menyenangkan. Seseorang berkebangsaan Badui mendadak kencing di pojokan masjid.       Karuan saja, kelakuan orang Badui ini membuat sahabat Nabi marah. Kata-kata bernada keras pun meluncur dari lidah mereka. Para sahabat hendak mencegah air najis si Badui mengotori kesucian masjid.

Lembut Itu Ada Takarannya

Gambar
Oleh: Mohammad Fauzil Adhim        Ada tiga hal penting dalam mendidik anak. Ketiganya merupakan sifat terpuji, bukan hanya dalam mendidik anak. Yang pertama adalah kelembutan atau  Rifq . Apa itu  Rifq ? Sikap yang ramah, bersahabat, lembut, santun ketika melakukan muamalah dengan orang lain, termasuk ketika orangtua berhubungan dengan anak dalam kehidupan sehari-hari.       Ar- Rifq   (الرفق) itu diperlukan bukan hanya dalam suasana gembira atau menyampaikan nasehat. Bahkan saat memberikan hukuman maupun konsekuensi kepada anak pun, tetap diperlukan sikap  Rifq . Dengan itu anak merasakan bahwa orangtua menyayangi dia, bahkan di saat menghukum. Hilangnya               Rifq , meskipun dalam keadaan sedang memenuhi keinginan anak, menjadikan anak sulit merasakan cinta orangtua kepadanya. Ia tidak yakin orangtua peduli kepadanya. Padahal merasa dicintai merupakan awal tumbuhnya rasa hormat dalam diri anak kepada orangtua.       Sesungguhnya besarnya rasa horma