Postingan

Sultan

Gambar
       Sultan ( bahasa Arab : سلطان, sulthaanun , wanita: Sultanah ) merupakan istilah dalam bahasa Arab yang berarti "raja", "penguasa", "keterangan" atau "dalil". Sultan kemudian dijadikan sebutan untuk seorang raja atau pemimpin Muslim , yang memiliki suatu wilayah kedaulatan penuh yang disebut Kesultanan (bahasa Arab: سلطنة, sulthanatun ). Dalam bahasa Ibrani, shilton atau shaltan ( bahasa Ibrani : שלטן) berarti "wilayah kekuasaan" atau "rezim".       Sultan berbeda dengan Khalifah yang dianggap sebagai pemimpin untuk keseluruhan umat Islam. Gelar Sultan biasanya dipakai sebagai pemimpin kaum Muslimin untuk bangsa atau daerah kekuasaan tertentu saja, atau sebagai raja bawahan atau gubernur bagi Khalifah atas suatu wilayah tertentu. Namun dalam sejarah Islam pernah terjadi dinasti Sultan Turki berhasil mengalahkan penguasa kekhalifahan Abassiyah, sehingga Kesultanan Turki Utsmaniyyah dianggap sebagai

Abu Hurairah, Sang Penyayang Binatang

Gambar
      Sosok mulia itu baru saja dimakamkan. Seorang murid mendadak bertanya pada sahabat. "Mengapa guru kita ini diberi nama Abu Hurairah?"       Seorang sahabat menjawab, "Namanya pada masa jahiliyah adalah 'Abdu Syams. Ketika masuk Islam, Rasulullah SAW mengganti namanya dengan Abdurrahman. Ia adalah seorang yang sangat penyayang binatang.       Ia memiiki seekor kucing betina yang ia beri makan, ia bawa, ia bersihkan, dan ia beri perlindungan. Kucing betina itu pun tidak pernah berpisah dengan Abu Hurairah, laksana bayangannya."       Abu Hurairah, gudang hafalan hadis itu amat mencintai binatang. Rasulullah pernah menasihatinya secara khusus. "Ya Abu Hurairah, sayangilah semua makhluk Allah, maka Allah akan menyayangimu dan menjagamu dari neraka pada hari kiamat."       Abu Hurairah pun bertanya, "Ya Rasulullah, aku pernah menyelamatkan seekor lalat yang jatuh ke air. Jawab Rasulullah, "Allah mencintaimu. Allah men

Kekhalifaan Utsmaniyyah

Gambar
         Kesultanan Utsmaniyah  ( Turki Utsmaniyah : دولت عليه عثمانیه  Devlet-i ʿAliyye-yi ʿO s mâniyye ;  Turki Modern :  Osmanlı İmparatorluğu ),  kadang ditulis   Kesultanan Turki ,  Kesultanan Ottoman  atau  Turki  saja, adalah imperium  lintas benua  yang didirikan oleh suku-suku  Turki  di bawah pimpinan  Osman Bey  di barat laut  Anatolia  pada tahun 1299. Diperkirakan, mereka ini sebelumnya tinggal di Asia Tengah, di tempat yang berperbatasan dengan China.            Kemudian karena huru hara Bangsa Mongol, maka mereka mengungsi ke barat hingga di kawasan Turki sekarang ini. Saat itu, kawasan Turki diperintah oleh Kaum Muslim Seljuk. Para pengungsi di bawah pimpinan Utsman ini kemudian mengabdi kepada Kerajaan Seljuk. Dan karena pengabdian mereka yang baik, maka kemudian mereka diberi daerah kekuasaan di kawasan Anatolia.       Ketika kemudian Kerajaan Seljuk diruntuhkan oleh Bangsa Mongol, maka kemudian Utsman menjadi penguasa merdeka atas Anatolia. Peristiwa

Beriman kepada Qadha’ dan Qadar

Gambar
          Salah satu pilar dari keimanan Islam adalah beriman kepada Qadha’ dan Qadar. Kajian Qadha’ dan Qadar ini sebenarnya adalah kajian yang cukup rumit. Namun setiap muslim wajib mengimaninya secara umum tanpa harus mengetahui detail-detailnya. Karena kajian tentang Qadha’ dan Qadar ini jika tidak dibekali dengan ilmu yang cukup dan hidayah dari Allah SWT justru akan menjadikan seseorang tersesat. Karena itulah, Rasulullah SAW bersabda,” Ketika disebut-sebut qadar, maka tahanlah diri kalian” (H.R. ).       Dalam masalah Qadar, Allah SWT berfirman, “Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu” ( Q.S. Al Hijr : 21 ).       Dari sudut bahasa Arab, Qadha’ bermaksud meletakkan dan memutuskan sesuatu hukum. Sedangkan dari sudut syarak, Qadha’ ialah perkara yang diputuskan oleh Allah SWT terhadap segala makhluknya, baik itu menciptakannya, meniadakannya, atau mengubahnya.Sedangk

(Pura-pura) Tuli demi menjaga kehormatan orang lain

Gambar
      Ada kisah penuh hikmah yang mendasari kata "Al-Asham" yang dinisbatkan kepadanya. Kata Al-Asham memiliki makna tuli. Gelar ini dilekatkan kepada seorang ulama bernama Hatim paling tidak selama umur seorang wanita masih hidup. Lebih kurang 15 tahun dia dengan rela menjadikan dirinya tuli demi untuk melindungi martabat wanita itu.        Sebetulnya Hatim tidaklah tuli. Dia bisa mendengar dengan jelas orang-orang yang berbicara dengan volume suara normal. Hingga pada suatu hari datanglah seorang wanita yang ingin berkonsultasi kepadanya.        Tak disangka-sangka, pada saat wanita itu bertanya kepada Hatim dia tak bisa menahan kentutnya yang keluar dengan suara keras. Seketika itu juga merah padamlah mukanya karena malu bersikap sangat tidak sopan di depan seorang ulama besar yang terpandang dan memiliki kedudukan tinggi di masyarakat.       Namun, Hatim tidak bereaksi apa-apa. Dia tetap bersikap dengan wajar. Raut mukanya pun tak berubah sedikitpun.