Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Pertolongan sedekah Rp. 500

Gambar
Oleh : Mariska Shinta       Kemarin saya ketemu pengemis tua di depan stasiun. Saya lihat dia, langsung merasa kasihan dan langsung kasih 500 perak. Saya gak berpikir saya bakal dapat apa yah setelah ngasih tuh bapak? Karena cuma 500 perak, malu saya mengharap sesuatu yang bahkan sedikit dari Allah dengan pemberian yang sangat kecil itu.       Saya langsung berlalu dan menuju peron tuk menunggu kereta. Seperti biasa, saya gak dapat tempat duduk, dan di depan saya duduklah seorang ibu dengan anaknya yang masih balita. Anaknya menangis sambil teriak gitu, pekak telinga ini mendengarnya, mana AC-nya dingin banget lagi dan saya gak bawa jaket. Saya pengen pindah tapi males karena udah pw alias posisi wuenak dengan posisi diri saya he..he.. Lengkaplah penderitaan saya (saya yang buat sih!).        Setelah bersedekah yang tidak seberapa tersebut, berkali-kali keberuntungan menghampiri saya. Di antaranya adalah bahwa seharian saya ketemu orang yang ramah dan baik. Setia

Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad, wali Quthub dari Tarim

Gambar
     Saat ini, kita sering kali mendengar nama seseorang dengan gelar Habib. Gelar ini disematkan kepada keturunan Rasulullah SAW dari daerah Tarim-Hadramaut-Yaman. Daerah Tarem memang kota para Wali dan Ulama. Di daerah ini di makamkam puluhan ribu wali dan ulama. Di antara puluhan ribu wali tersebut, yang menonjol adalah Imam al Habib Abdullajh bin Alwi al Haddad. Beliau lahir hari Rabu, Malam Kamis tanggal 5 Bulan Syafar 1044 H di Desa Sabir di Kota Tarim, wilayah Hadhromaut, Negeri Yaman.         Sayyid Alwy bin Muhammad Al-Haddad , Ayah Syaikh Abdullah Al-Haddad dikenal sebagai seorang yang saleh. Lahir dan tumbuh di kota Tarim, Sayyid Alwy, sejak kecil berada di bawah asuhan ibunya Syarifah Salwa, yang dikenal sebagai wanita sholihah dan mulia. Bahkan Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad sendiri banyak meriwayatkan kekeramatannya.  Masa Kecil       Dari semenjak kecil begitu banyak perhatian yang beliau dapatkan dari Allah. Allah menjaga pandangan beliau dari se

MPLS Hari Kedua

Gambar
Assalamualaikum wr wb Selasa 17 Juli 2018, hari kedua para santri baru Ponpes Nabawi Maftahul Uluum Mengikuti Kegiatan MPLS. Alhamdulillah para santri semakin hari bertambah moodnya yang awal-awalnya masih rewel, terharu harus LDR sama orang tuanya masing2, tapi alhamdulillah Mpls hari ini berjalan lancar dan para santri mulai nampak Bahagia bisa merasakan Atmosfere berada di Ponpes Nabawi Maftahul Ulum. Semoga semua tetap istiqomah untuk Nyantri.. Amiin Semangat adek2 ku.! #ponpesnabawi #nabawimaftahululuum #ayomondok #pondokkukeren #nabawi #Mpls_2 Kunjungi akun resmi Pondok pesantren Nabawi Maftahul Uluum Ig: @nabawimaftahululuum Fb: @nabawimaftahuluum Email: nabawimaftahululuum@gmail.com Blog: nabawimaftahululuum.blogspot.com

Kehidupan di alam kubur(1)

Salah satu ajaran penting dari ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah bahwa   ketika manusia meninggal, maka ruh mereka tetap hidup di alam lain yang dikenal dengan alam barzakh atau alam kubur. Alam ini dinamakan alam barzakh karena merupakan alam yang membatasi antara alam dunia dan alam akhirat. Alam ini dinamakan juga dengan alam kubur karena dialami manusia setelah tubuh mereka ditanam di perkuburan.       Selanjutnya, pada hari-hari pertama di alam kubur ini manusia   akan didatangi oleh dua orang malaikat, yaitu malaikat Munkar dan Nakir. Malaikat ini akan bertanya kepada manusia tersebut tentang siapa Tuhannya, siapa Nabinyam siapa saudaraNya, apa Kiblatnya dan seterusnya. Ketika manusia tersebut bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir tersebut, maka ia akan mendapatkan kenikmatan di alam Kubur yang akan berlangsung terus hingga datangnya hari Kiamat. Dan sebaliknya, ketika ia tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari malaikat Munkar dan

Kehidupan di alam kubur (2)

        Di antara kepercayaan kaum Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah bahwa kaum muslimin yang sudah meninggal dapat menerima manfaat dari amalan mereka yang masih hidup. Hal ini berdasarkan hal-hal sebagai berikut, 1.     Di dalam Islam diwajibkan untuk mensholati orang yang sudah meninggal yang dikenal dengan sholat jenazah.. Sedangkan sholat ini berisi doa-doa untuk memintakan ampunan dan kesejahteraan bagi mereka yang sudah meninggal. 2.     Allah SWT menjelaskan bahwa salah satu amalan orang yang beriman mendoakan mereka yang sudah meninggal. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT , ”Dan orang - orang  yang datang  sesudah mereka  (Muhajirin dan Anshor),  mereka  berdoa: "Ya Rabb  kami , beri ampunlah  kami dan saudara - saudara kami  yang telah beriman lebih dulu dari  kami ….” (Q.S. Al Hasyr : 10). 3.     Rasulullah SAW memperbolehkan seorang anak bersedekah atas nama orang tuanya. Dalam sebuah riwayat, seorang laki-laki mendatangi Nabi SAW dengan berkata, “Ya Ras