Ketika sedekah jilbab banyak berbuah keajaiban (2/Selesai)


Wie memanggil kedua anak yatim. Dia menyuruh mereka supaya mengambil semua jilbab yang di kantong plastik besar saja, karena jilbab-jilbabnya lebih bagus daripada yang ada di almari. Setelah kedua anak yatim itu pulang, si Wie menunaikan shalat Ashar. Karena badannya terasa semakin lemas, seusai shalat dia langsung    
      Menjelang Magrib, lagi-lagi ada tamu. Tamu itu adalah utusan salah seorang tetangga untuk memberikan sebakul makanan sebagai undangan agar Wie menghadiri acara kenduri di rumah yang bersangkutan selepas waktu Isya’.
    
  Tentu Wie sangat bersyukur atas hal tersebut. Pada akhirnya dia mendapat makanan setelah beberapa hari menahan lapar dan nyaris kehabisan tenaga. Maka begitu si tamu berlalu, si Wie segera makan dan kembali bersemangat mengerjakan segala aktivitasnya. Sehabis shalat Isya’ , dia pun bergegas memenuhi undangan si tetangga.
  
    Keesokan harinya Wie tidak berangkat kerja. Dia memutuskan untuk menemui bu Fah sesuai pesan si Han. Tiba di rumah bu Fah, Wie merasa heran karena dia tidak disuruh melakukan apa-apa. Dia hanya diajak duduk ngobrol ngalor –ngidul berjam-jam sambil menikmati berbagai hidangan yang telah disiapkan oleh bu Fah.
       
Ketika Wie pamit hendak pulang, bu Fah memberinya sebuah amplop. Amplop tersebut sebagai tanda terima kasih karena Wie sudah bersedia menemani bu Fah ngobrol sampai hampir setengah hari.
    
  Betapa surprise dan bersyukurnya Wie manakala dia membuka amplop pemberian bu Fah. Tenyata amplop itu berisi uang dengan jumlah yang lumayan cukup untuk memenuhi kebutuhanya selama beberapa waktu ke depan. Dia kemudian teringat pada dua anak yatim yang kemarin meminta sedekahnya.
  
    Maka Wie segera pergi menemui kedua anak yatim tersebut dan menyedekahkan sebagian uang yang baru saja dia terima. Memang tak diragukan lagi bahwa amal sedekah memiliki banyak hikmah. Entah sedekah itu dilakukan di saat lapang, maupun sempit. Baik sedekah itu berupa uang ataupun barang yang lain. Namun hikmah sedekah di kala sempit terasa jauh lebih berkesan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MPLS Hari Kedua

Beriman kepada Qadha’ dan Qadar

Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad, wali Quthub dari Tarim