Kehidupan di alam kubur(1)
Salah satu
ajaran penting dari ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah bahwa ketika manusia meninggal, maka ruh mereka
tetap hidup di alam lain yang dikenal dengan alam barzakh atau alam kubur. Alam
ini dinamakan alam barzakh karena merupakan alam yang membatasi antara alam
dunia dan alam akhirat. Alam ini dinamakan juga dengan alam kubur karena
dialami manusia setelah tubuh mereka ditanam di perkuburan.
Selanjutnya, pada hari-hari pertama di
alam kubur ini manusia akan didatangi
oleh dua orang malaikat, yaitu malaikat Munkar dan Nakir. Malaikat ini akan
bertanya kepada manusia tersebut tentang siapa Tuhannya, siapa Nabinyam siapa
saudaraNya, apa Kiblatnya dan seterusnya. Ketika manusia tersebut bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir tersebut, maka ia akan
mendapatkan kenikmatan di alam Kubur yang akan berlangsung terus hingga
datangnya hari Kiamat. Dan sebaliknya, ketika ia tidak mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir tersebut, maka ia akan
mendapatkan siksa di alam Kubur yang
akan berlangsung terus hingga datangnya hari Kiamat.
Hal ini karena kemampaun atau ketidak mampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan
malaikat tersebut tergantung dengan bagaimana
ketaqwaan orang tersebut ketika masih di dunia. Jika ahli kubur tersebut
tergolong orang yang bertaqwa, maka ia akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
malaikat dengan baik. Namun jika ia tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan
agama dengan baik, atau ia bukan seorang muslim, maka ia tidak akan mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan malaikat tersebut.
Di antara dasar adanya siksa
kubur adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW selepas tahiyyat akhir di
dalam sholat yaitu,
“Allahumma inni a’udzubika min ‘adzabi jahannam wa min ‘adzabil qabri wa
min fitnatil mahya wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal”.
( Yaa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa neraka
Jahannam dan dari siksa kubur. Serta (aku berlindung kepadaMu) dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari
keburukan fitnah Al Masih Dajjaal”).
Sedangkan dalil adanya
kenikmatan kubur adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk ahli
kubur,
“ Allahumma
baddilhu baitan khairan min baitih, wa jaaran khairan min jarih …( Yaa Allah,
gantikan untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya sebelumnya, gantikan
untuknya tetangga yang lebih baik dari tetangganya sebelumnya dst).
Di dalam hadits lain, Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya ruh orang mukmin itu terbang melayang dan makan pada
pohon-pohon surga sehingga ia kembali pada jasadnya pada hari ia
dibangkitkan”(H.R. Ahmad dan Ibnu Majah ) (Bersambung).
Komentar
Posting Komentar